Thursday 22 May 2014

Sesak Nafas Ketika Menaiki Gunung? Al-Quran Pun sudah Mencantumnya

Pernahkah kamu Berfikir? Mengapa setiap orang yang mendaki gunung pasti selalu mengalami sesak nafas
Sebuah Penelitian yang Baru di temukan Akhir- Akhir ini ternyata Sudah Tercantum dalam al-Qur'an yang sudah ada sejak 14 abad yang lalu. 



فَمَنْ يُرِدِ اللهُ أَنْ يَهدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي 
السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ 

Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al-An’am [6]: 125)
Di bumi terutama di lapisan yang paling dekat dengan dataran, tempat yang paling dekat dengan manusia sebagai penghuninya mengandung banyak oksigen. Oksigen adalah unsur yang banyak ditemukan di udara terbuka yang berguna bagi pernafasan kita. Dimanapun kita menjelajahi di dataran bumi ini selalu membutuhkan oksigen.
Tetapi seorang yang berusaha mendaki gunung yang ketinggiannya kurang lebih sekitar 10 km, dan masih meneruskan pendakian menuju puncak, akan mengalami beberapa kesulitan yang menghadang, dan salah-satunya adalah kekurangan udara yang mendukung kehidupan yaitu oksigen. Mengapa?
Hal ini disebabkan karena terdapat tekanan udara di pegunungan lebih rendah. Karena ada penurunan tekanan diakibatkan posisi gunung yang berada jauh lebih tinggi dari dataran rendah.Untuk suatu temperatur yang relatif tetap, maka massa udara di daerah pegunungan akan lebih rendah diakibatkan penurunan tekanan. Oleh sebab itu udara tersusun atas oksigen, maka kandungan oksigen pun akan menjadi lebih rendah. Bisa juga karena tekanan udara semakin keatas atau tinggi akan semakin berkurang dan kadar oksigen semakin sedikit.
Udara dimana kita hidup di dalamnya terdiri dari 21% zat asam (Oksigen), 78% zat lemas (Nitrogen) dan 1% zat lainnya. Adanya perbedaan komposisi tersebut dapat mengakibatkan manusia mengalami kesulitan pernafasan, bahkan sampai mengalami kematian. Sedangkan komposisi ini hanya dapat ditemukan sampai sejauh 10 Km dari permukaan bumi, sehingga seorang yang berada di ketinggian kurang lebih 10 Km dari permukaan bumi, maka ia akan mengalami kesulitan bernafas dikarenakan kekurangan zat asam. 
Hitungan Oksigen Menurut Ketinggian per kaki


Mungkin anda berpikir bahwa bisa saja Muhammad Saw mengetahui bahwa semakin seseorang berada di ketinggian maka semakin menyesakkan dada adalah dikarenakan Nabi Muhammad Saw pernah merenung diri di gua Hira yang terletak di sebuah bukit yang bernama Jabal Nur (Bukit cahaya) yang terletak sekitar dua mil di sebelah utara kota Mekkah. Tetapi bukit ini tidaklah sedemikian tinggi. Perlu diketahui bahwa Jabal Nur terletak kurang lebih 6 km sebelah utara kota Mekkah, dengan tinggi kurang lebih 600 meter. Kalau kita naik sampai ke puncaknya membutuhkan sekitar 1 ½ jam, sehingga kalau anda menduga bahwa Muhammad telah sampai pada puncaknya, maka masih terdapat udara yang cukup untuk bernafas.
Sudah lazim diketahui bahwa berbagai informasi tentang lapisan atmosfer tidak dikenal pada saat Alquran diturunkan. Akibatnya, tekanan rendah dan penurunan oksigen yakni sesuatu yang diperlukan untuk kehidupan manusia di lapisan yang lebih tinggi juga tidak diketahui. Orang-orang pada waktu itu tidak mengetahui fakta-fakta ini. Sebaliknya, mereka percaya bahwa setiap kali seseorang menaiki tempat yang lebih tinggi, maka dia akan merasa lebih tenang dan bahagia serta bisa menikmati angin. 
Ayat mulia ini jelas menunjukkan dua fakta yang telah hanya ditemukan akhir-akhir ini oleh ilmu pengetahuan modern. Yang pertama adalah dyspnea yang terjadi jika seseorang berjalan lebih tinggi di lapisan atmosfer karena kekurangan oksigen dan penurunan tekanan udara. Yang kedua adalah kesusahan napas yang mengarah pada kematian terjadi ketika seseorang berjalan lebih dari 30.000 meter di atas permukaan laut. Hal ini disebabkan oleh penurunan drastis tekanan udara dan kekurangan oksigen secara ekstrem.
Yang penting untuk dicatat adalah keajaiban pemilihan kata yashsha’adu (menaiki) yang menunjukkan suatu kondisi yang sulit dan menggambarkan rasa sakit dan penderitaan yang menyertainya. Ini merupakan indikasi pasti bahwa Al-Qur’an ini benar-benar bersumber dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Mengenal.









0 comments:

Post a Comment

Baca Juga