Tuesday 25 February 2014

Air Menurut Pandangan Islam yang Terbukti Secara Sains


Allah berfirman dalam kitab-Nya وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاء كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
Dan Kami jadikan dari air segala sesuatu yang hidup, apakah mereka beriman? " (Q.S. Al Anbiya:30) 
Sepanjang sejarah, air menjadi faktor penting dalam membentuk cara hidup manusia, pengembangan teknologi, bahaa dan budaya. Di mana saja ada air, maka sudah pasti di sana ada desa dan kota, bahkan sebagian peradaban besar manusia diberi nama sesuai dengan sumber air, seperti Nil, Sindh, Tigris dan Furat.

Air Merupakan Makhluk Pertama di Alam Semesta 
وَهُوَ الَّذِي خَلَق السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاء لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah arsy-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya“ (Qs. Hud : 7)  
 Syekh Muhammad bin Abdul Wahab berkata : “Kata : وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ memberikan isyarat bahwa air dan arsy, keduanya adalah makhluq pemula dari alam ini, karena keduanya diciptakan sebelum langit dan bumi, dan pada waktu itu tidak ada di bawah arsy kecuali air.
dan hal tersebut dapat kita pahami bahwa air menjadi tiang dan pokok bagi penciptaan ilahi. Air adalah ibu bagi segala fenomena alam. dan dengan jelas kita dapat mengerti betapa Allah menisbatkan air untuk segala bentuk kehidupan dan keberadaan makhluk. Artinya, tanpa air kehidupan menjadi tidak bermakna. Setiap kehidupan sumbernya pasti berasal dari air yang menjadi nikmat dan anugerah Allah. Air memberikan kehidupan dan juga melindunginya. Bahkan air mensucikan segalanya.
Adapun Berdasarkan temuan ilmu pengetahuan modern,Air memiliki peranan sangat penting dan utama dalam proses pembentukan sel yang merupakan satuan organisme terkecil makhluk hidup. Tanpa air reaksi-reaksi kimiawi di dalam tubuh tidak akan terjadi. Air juga menjadi prasyarat utama bagi organ-organ tubuh agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ini hanya beberapa contoh dari sekian banyak fakta tentang fungsi dan peran air yang terbukti sangat vital bagi kehidupan.

Kadar Air yang Sempurna
Allah Berfirman "Dialah yang menurunkan air dari langit dengan takaran sempurna”--QS. as Zukhruf, 41:11
Yakni, dengan takaran dan ukuran yang sangat sempurna dan tepat; baik dari aspek kualitas dan kuantitasnya, spesifikasi dan fungsinya, ataupun aspek-aspek lain yang dibuat tepat takarannya sesuai kebutuhan hayati masing-masing lingkungan
“Kadar” yang disebutkan dalam ayat Diatas merupakan salah satu dari karakteristik hujan. Secara umum, jumlah hujan yang turun ke bumi selalu sama. Diperkirakan sebanyak 16 ton air di bumi menguap setiap detiknya. Jumlah ini sama dengan jumlah air yang turun ke bumi setiap detiknya. Hal ini menunjukkan bahwa hujan secara terus-menerus bersirkulasi dalam sebuah siklus seimbang menurut “ukuran” tertentu.
Pengukuran lain yang berkaitan dengan hujan adalah mengenai kecepatan turunya hujan. Ketinggian minimum awan adalah sekitar 12.000 meter. Ketika turun dari ketinggian ini, sebuah benda yang yang memiliki berat dan ukuran sebesar tetesan hujan akan terus melaju dan jatuh menimpa tanah dengan kecepatan 558km/jam. Tentunya, objek apapun yang jatuh dengan kecepatan tersebut akan mengakibatkan kerusakan. Dan apabila hujan turun dengan cara demikian, maka seluruh lahan tanaman akan hancur, pemukiman, perumahan, kendaraan akan mengalami kerusakan, dan orang-orang pun tidak dapat pergi keluar tanpa mengenakan alat perlindungan ekstra. Terlebih lagi, perhitungan ini dibuat untuk ketinggian 12.000 meter, faktanya terdapat awan yang memiliki ketinggian hanya sekitar 10.000 meter. Sebuah tetesan hujan yang jatuh pada ketinggian ini tentu saja akan jatuh pada kecepatan yang mampu merusak apa saja.
Namun tidak demikian terjadinya, dari ketinggian berapapun hujan itu turun,  kecepatan rata-ratanya hanya sekitar 8-10 km/jam ketika mencapai tanah. Hal ini disebabkan karena bentuk tetesan hujan yang sangat istimewa. Keistimewaan bentuk tetesan hujan ini meningkatkan efek gesekan atmosfer dan mempertahankan kelajuan tetesan-tetesan hujan krtika mencapai “batas” kecepatan tertentu. (Saat ini, parasut dirancang dengan menggunakan teknik ini)
Allah SWT Berfirman :
Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuhan-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.” (al-An’aam [6]: 99)

Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya, Kamilah yang mencurahkan air yang melimpah (dari langit),  kemudian kami belah bumi dengan sebaik-baiknya, lalu disana kami tumbuhkan biji-bijian, dan anggur dan ‘sayur-sayuran’ *,  dan zaitun dan pohon kurma, dan kebun-kebun yang rindang, dan buah-buahan serta rerumputan, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan ternakmu”. (QS ‘Abasa : 24-32).

Dari ayat-ayat di atas, setelah ALLAH SWT menurunkan air hujan, maka tak lama kemudian akan tumbuh tanaman. Berarti air hujan ini punya kemampuan menumbuhkan bumi yang kering dengan keluarnya tanaman-tanaman yang menghijau.  Salah satu unsur yang cepat menumbuhkan adalah unsur Nitrogen. Karena unsur N paling banyak di udara, maka tak mengherankan air hujan berasal dari atmosfir.
Kalau kita mengenal pupuk, salah satu pupuk yang banyak mengandung unsur N adalah pupuk UREA. Kandungan unsur Nitrogen dalam urea adalah 46 %.  Itu artinya dalam 100 kg urea, unsur N nya ada 46 kg. Oleh sebab itu pupuk urea mudah menguap bila diletakkan di tempat terbuka. Sehingga dapat kita sebut air hujan banyak mengandung unsur Urea, disamping ada unsur-unsur yang lain. Oleh sebab itu, bila kita mempunyai tanaman yang tak terkena air  hujan maka tampunglah air hujan. Dan air itu bisa kita siramkam ke tanaman tersebut. dan juga Air hujan yang akan jatuh ke tanah pasti dalam keadaan murni dan bersih, sesuai dengan ketentuan Allah SWT : “ ….Kami turunkan dari langit air yang amat bersih.” (QS Al Furqan 25:48) .

Hal Ini juga menunjukkan bahwa ketersediaan air saja tidaklah cukup. Untuk menjaga ketahanan dan kelangsungan hayati lingkungan hidup, kualitas air juga harus terjamin. Air berkualitas baik akan menjadi berkah bagi kehidupan. Sedangkan air berkualitas buruk sangat berpotensi mendatangkan bencana.
Begitu juga manusia. Ketika manusia masih terjaga kemurnian dan kemuliaannya, seperti air murni dan berkualitas yang diturunkan dari al-muzn, sebelum ia tercemar dan
teracuni, maka kehidupan di bumi akan terjaga dengan baik.

Subhanallah, Maha Kuasa Allah... Masihkah kita meragukan-Nya?
"Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum, Kamukah yang menurunkannya dari awan (al-muzn) atau Kami yang menurunkan?. Sekiranya Kami menghendaki, niscaya Kami menjadikannya asin, mengapa kamu tidak bersyukur?”." QS. Al-Waqiah : 68-70

Air di Bumi

 Perlu anda ketahui, permukaan bumi ini ternyata didominasi oleh lautan sebanyak 2/3, sedangkan daratan hanya menempati 1/3 dari seluruh wilayah bumi,


وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الْأَرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاء اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dan di antara tanda-tanda-Nya (Ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Qs. Fushilat : 39)


وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاء بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.” (Qs. Al Furqan : 54)

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa di saat manusia masih berupa janin, didapatkan kandungan air dalam tubuhnya hampir mendekati 100 persen, kemudian setelah lahir, kandungan air dalam tubuh mulai berkurang menjadi 80 persen, kemudian ketika dewasa menjadi 70 persen, dan ketika sudah lanjut usia bisa menjadi 50 persen. Kalau kita hitung secara rata-rata, berarti di dalam tubuh manusia 75%-nya  terdiri atas air. Otakpun demikian 74,5% -nya terdiri dari air. Begitu juga darah 82%-nya terdiri dari  air. Bahkan tulang yang keras pun ternyata mengandung 22% air.

Para ahli menjelaskan bahwa air di dalam tubuh manusia merupakan komponen utama sel, jaringan, dan organ tubuh. Penurunan total cairan tubuh bisa menyebabkan penurunan volume cairan, baik intrasel maupun ekstrasel, yang semuanya dapat berimbas pada kegagalan organ, bahkan kematian.
 Selain itu, air diyakini dapat menyembuhkan berbagai penyakit seperti penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran nafas, usus, penyakit kewanitaan, bahkan bisa mengobati penyakit stroke. Seseorang yang  mandi pada pagi hari dengan air, maka peredaran darahnya akan membaik sehingga tubuh terasa lebih bugar, produksi sel darah putih dalam tubuh akan meningkat, begitu juga produksi hormon testosteron pada pria serta hormon estrogen pada wanita ikut meningkat juga, serta memberikan kekebalan terhadap virus.

Jadi kalau kita ingin hidup yang lebih sempurna dan lebih sehat, hendaknya kita mengkomsumsi air dalam jumlah yang cukup, baik untuk diminum, atau untuk membersihkan diri dan lingkungan, maupun untuk bersuci.
Kadang seseorang malas untuk minum air banyak, dengan alasan nanti akan buang air kecil terus. Padahal, justru dengan banyak buang air kecil itu, penyakit-penyakit dalam tubuh kita akan keluar bersamaan dengan air kencing tersebut.
Bukan itu saja, air kencing yang keluar itu akan membilas saluran kemih, termasuk kuman-kuman yang ada di dalamnya. Jika air kemih ditahan, maka kuman-kuman tersebut akan naik sampai kandung kencing, bahkan kadang-kadang sampai ke ginjal, dan menyebabkan infeksi kandung kencing atau infeksi ginjal. Maka bersyukurlah jika kalian masih bisa kencing dengan lancar.

0 comments:

Post a Comment

Baca Juga