Wednesday 27 August 2014

Kulit Yang Terbakar dalam Tak Terasa Sakit, Benarkah?


إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُواْ بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا
"sesungguhnya orang-orang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana" (Qur'an Surah An-Nisa:56)

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjelaskan kepada kita dalam Al Qur'an bahwa kulit adalah bagian tubuh yang akan menerima hukuman, karena ada hubungan antara kulit dan sensasi rasa sakit. Al Qur'an juga mengatakan kepada kita bahwa ketika kulit terbakar (di neraka), manusia tidak lagi dapat merasakan sakitnya hukuman, karena kulit yang terbakar diganti oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan kulit segar baru dimana saraf yang berfungsi dengan baik dan dapat menularkan rasa sakit.



Ilmu anatomi telah membuktikan bahwa orang-orang yang kulitnya telah terbakar tidak bisa merasakan sakit karena ujung saraf telah rusak. hal ini berbeda dari orang yang memiliki luka bakar tingkat kedua, karena ia akan mengalami sakit parah karena ujung saraf tidak rusak, tetapi agak terbuka. 

Anatomi juga telah membuktikan bahwa usus kecil tidak punya reseptor. namun, reseptor dapat ditemukan antara peritoneum dan lapisan luar usus. area ini mengandung banyak organ kecil dikenal dengan nama pacini. ukuran peritoneum adalah 20.400 kubik sentimeter, yang menjadikannya setara dengan ukuran lapisan luar kulit. selain itu reseptor pada usus serupa dengan yang ada di kulit.
Al-Qur’an dalam ayat yang kedua mengancam orang-orang kafir bahwa usus mereka akan dipotong-potong. Rahasia di balik ancaman ini baru saja terungkap ketika para ilmuwan menemukan bahwa usus tidak terpengaruh oleh panas. Namun, jika mereka diputus, air mendidih akan mengalir keluar ke tempat antara peritoneum dan lapisan luar usus. Tempat ini berisi banyak ujung saraf yang mengirim rasa sakit ke otak dan dengan demikian manusia akan mengalami sakit parah.
Secara anatomi lapisan kulit kita terdiri dari tiga lapisan global yakni Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. pada lapisan Sub Cutis, banyak mengandung ujung-ujung pembulu darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio Grade III (luka bakar yang telah menembus Sub Cutis) maka salah satu tandanya adalah hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi.  
Menurut klasifikasi sensitivitas kulit Dr Head, ada dua kelompok rasa:
1 Epictritic yang merasakan sesuatu yang sangat lembut, seperti sentuhan ringan atau sedikit perubahan suhu; dan,
2 Protopathic yang merasakan sakit dan perubahan besar suhu. Masing-masing kategori ini menggunakan sel-sel saraf tertentu selain reseptor lain untuk mensensor setiap perubahan lingkungan.
Reseptor ini dapat dikategorikan ke dalam empat macam:
3 Exteroceptors yang berkaitan dengan fakultas akal dan sentuhan dan yang mengandung sel-sel meissners dan merkels,
4 Krause End Bulbes yang terkait dengan dingin,
5 Ruffini Cylinders yang terkait dengan panas dan,
6 Nerve Endings yang dapat mengirimkan semua perasaan sakit fisik. Kulit dianggap sebagai bagian tubuh yang kaya dengan ujung saraf yang mengirim panas dan sakit.


Nyeri sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan badan. Nyeri akan timbul ketika terjadi kerusakan jaringan badan. Nyeri menyebabkan individu bereaksi atau menanggapi dengan maksud menghilangkan rangsang yang menyebabkan rasa sakit. Reseptor nyeri adalah syaraf yang dijumpai di hampir semua jaringan tubuh. Ada dua sistem serat yang menghantarkan impuls nyeri ke saraf pusat, yaitu sistem nosiseptor yang terbentuk oleh serat-serat A kecil bermielin garis tengah 2 - 5μm, menghantarkan impuls dengan kecepatan 12 – 30 m/detik. Kemudian sistem yang satunya terdiri dari serat C tak bermielin dengan garis tengah 0,4 – 1,2 μm, ditemukan di bagian sebelah lateral akar dorsal dan sering disebut serat C akar dorsal, menghantarkan impuls dengan kecepatan 0,5 – 2 m/detik.

Ada tiga macam nyeri, yaitu :
1. Nyeri kulit atau nyeri superficial
Nyeri kulit dapat dirasakan sebagai nyeri tajam atau seperti terbakar di suatu tempat yang jelas lokasinya di kulit. Nyeri ini dapat ditimbulkan dengan rangsangan seperti tusukan jarum atau sentuhan panas pada permukaan kulit
2. Nyeri dalam, dari otot, tendo, sendi dan fasia
3. Nyeri visceral
Yaitu nyeri yang berasal dari struktur-struktur viseral tidak terlokalisasi dengan baik, menimbulkan rasa tidak menyenangkan, dan berkaitan dengan mual dan gejala-gejala otonom. Nyeri dapat menyebar ke daerah lain.
Nyeri kulit dan nyeri dalam disebut sebagai nyeri somatik. Rasa nyeri dapat ditimbulkan oleh rangsang listrik, mekanis, temperatus, dan kimia. Akhiran saraf nyeri tidak khusus untuk rangsang tertentu. Stimulus apapun dapat merusak jaringan badan menimbulkan rasa nyeri.
Fungsi kulit adalah:
(a) melindungi tubuh dari gesekan, kuman, penyinaran, panas, dan zat kimia;
(b) mengatur suhu tubuh dan menjaga agar pengeluaran air tubuh tidak berlebihan;
(c) sebagai alat pengeluaran zat (alat ekskresi)yang berupa keringat dan minyak
(d) alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang; 
(e) sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan; 
(f) Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, 
kulit dilengkapi dengan reseptorreseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya 
menjorok masuk ke daerah epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada 
di dermis yang jauh dari epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan 
panas, ujung reseptornya terletak di dekat epidermis.

     Dengan cara ini, orang-orang kafir akan menderita karena penyangkalannya terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah. Ilmu pengetahuan modern telah menunjukkan kepada kita bahwa sebagian besar saraf ditemukan di kulit. Sebelum penemuan mikroskop dan kemajuan yang dicapai dalam bidang anatomi, tidak ada manusia bisa memiliki pengetahuan tentang fakta ilmiah yang telah dijelaskan Alquran empat belas abad yang lalu ini. Ini merupakan sebuah keajaiban dan tanda kekuasaan Allah. Masihkah Kalian Meragukan-Nya? Wallahu A’lam



0 comments:

Post a Comment

Baca Juga