Allah berfirman, ‘Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.’ (al-Baqarah: 183)
Ada beberapa Mukjizat yang terbukti secara Ilmiah tantang Berpuasa
Ada beberapa Mukjizat yang terbukti secara Ilmiah tantang Berpuasa
Mukjiat
Pertama: Keharusan Puasa bagi Setiap Orang
Para ilmuwan hari ini menganggap puasa
sebagai fenomena yang vital dan fitri, dimana kehidupan yang sempurna dan
kesehatan yang baik tidak bisa diperoleh tanpanya. Apabial seseorang atau
bahkan seekor binatang tidak berpuasa, maka ia akan terjangkit berbagai macam
penyakit. McFadon, seorang ahli kesehatan Amerika, mengatakan,
‘Setiap orang perlu puasa, karena kalau tidak maka ia akan sakit. Karena racun makanan berkumpul dalam tubuh dan membuatnya seperti orang sakit, memberatkan tubuhnya, dan mengurangi vitalitasnya. Apabila ia berpuasa, maka berat badannya menurun, dan racun-racun ini terurai daritubuhnya dan keluar, sehingga tubuhnya menjadi bersih secara sempurna, lalu bobot tubuhnya akan kembali naik, dan sel-selnya kembali baru dalam waktu tidak lebih dari 20 hari setelah berhenti puasa. Pada saat itu ia merasakan vitalitas dan kekuatan yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.’
1. Merilekskan tubuh dan memperbaiki
syarafnya.
2. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun.
3. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan.
4. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan, dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh.
5. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan-endapan di dalam jaringan yang sakit.
6. Mengembalikan keremajaan dan vitalitas sel-sel dan berbagai jaringan dalam tubuh.
7. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ.
8. Memperbagus dan membersihkan Kulit.
2. Menyerap zat-zat yang mengendap di usus. Pengendapan dalam jangka waktu yang lama mengakibatkan perubahan endapan itu menjadi kotoran yang beracun.
3. Memperbaiki fungsi pencernaan dan penyerapan.
4. Mengembalikan vitalitas organ pembuangan, dan memperbaiki fungsinya untuk membersihkan tubuh, yang mengakibatkan terkontrolnya stabilitas dalam darah dan berbagai cairan dalam tubuh.
5. Mengurai zat-zat yang berlebihan dan endapan-endapan di dalam jaringan yang sakit.
6. Mengembalikan keremajaan dan vitalitas sel-sel dan berbagai jaringan dalam tubuh.
7. Menguatkan indera dan meningkatkan IQ.
8. Memperbagus dan membersihkan Kulit.
Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel di
bidang kedokteran, dalam bukunya Man the Unknown mengatakan,
‘Banyaknya porsi makanan dapat melemahkan fungsi organ, dan itu merupakan faktor yang besar bagi berdiamnya jenis-jenis kuman dalam tubuh. Fungsi tersebut adalah fungsi adaptasi terhadap porsi makanan yang sedikit…Gula pada jantung bergerak, dan bergerak pula lemak yang tersimpan dalam kulit. Semua organ tubuh mengeluarkan zat khususnya untuk mempertahankan keseimbangan internal dan kesehatan jantung. Puasa benar-benar membersingkan dan pengganti jaringan tubuh kita.’
Mukjizat
Kedua: Minimal Puasa Satu Bulan dalam Setahun
Allah berfirman, ‘Karena itu,
barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat inggalnya) di bulan itu,
maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.’ (al-Baqarah: 185)
Prof. Nicko Lev dalam bukunya Hungry for Healthy mengatakan,
Prof. Nicko Lev dalam bukunya Hungry for Healthy mengatakan,
‘Setiap orang harus berpuasa dengan berpantang makan selama empat minggu setiap tahun, agar ia memperoleh kesehatan yang sempurna sepanjang hidupnya.’
Mukjizat
Ketiga: Mengenai Penetapan Waktu Puasa dari Matahari Terbit hingga Matahari
Terbenam
Waktu puasa syar‘i adalah dari terbitnya
matahari hingga terbenamnya matahari, dengan tidak berlebihan saat berbuka
puasa. Penelitian ilmiah membuktikan bahwa jarak waktu yang tepat untuk puasa
adalah antara 12 hingga 18 jam. Sesudah itu, simpanan gula dalam tubuh mulai
terurai. Dreanik dkk. pada tahun 1964 mencatat sejumlah penyakit komplikasi
kritis akibat berpuasa lebih dari 31 hari (wishal). Di sini tampak jelas
mukjizat Nabawi dalam larangan puasa wishal atau bersambung.
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw bersabda, ‘Janganlah kalian puasa wishal.’ Para sahabat bertanya, ‘Tetapi engkau berpuasa wishal, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Kalian tidak sepertiku. Sesungguhnya Tuhanku memberiku makan dan minum saat aku tidur malam.’
Mukjizat
Keempat:
Penelitian ilmiah membuktikan urgensi
makan sahur dan berbuka untuk mensuplai tubuh dengan asam lemak dan amino.
Tanpa kedua zat ini, lemak dalam tubuh akan terurai dalam jumlah besar, sehingga
mengakibatkan sirosis pada hati, dan menimbulkan berbagai bahaya besar bagi
tubuh. Nabi saw bersabda, ‘Umatku akan tetap dalam keadaan baik selama mereka
menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur.’
Mukjizat
Kelima: Pantang terhadap Makan, Minum dan Persetubuhan Menjaga dari
Berbagai Bahaya Kesehatan
Berbagai penelitian ilmiah membuktikan
bahwa berpantang terhadap makanan saja terkadang menimbulkan sejumlah resiko.
Resiko terpenting adalah turunnya kadar garam dan cairan dalam tubuh, sehingga
mengakibatkan berbagai macam penyakit, dan terkadang sampai kepada kematian.
Persetubuhan mengakibatkan seseorang kehilangan 76 kkal, dan itu membahayakan
seseorang jika dilakukan dalam keadaan berpuasa.
Mukjizat
Keenam: Keringanan untuk Orang Sakit dan Musafir
Alain Saury menjelaskan bahwa nilai
puasa dalam menentukan vitalitas dan semangat tubuh, meskipun dalam kondisi
sakit. Ia mengajukan beberapa kasus beberapa orang yang usianya lebih dari
tujuh puluh tahun. Dengan puasa mereka bisa mengembalikan vitalitas tubuh dan
psikologis mereka sehingga sejumlah orang di antara mereka mampu kembali
bekerja di pabrik atau di ladang.
Jadi, keringanan dalam puasa bagi orang
yang sakit dan musafir itu terkait dengan beban berat. Allah berfirman, ‘Dan
barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.’
(al-Baqarah: 185)
Mukjizat
Ketujuh: Urgensi Puasa Enam Hari pada Bulan Syawwal dan Tiga Hari pada Setiap
Bulan
Puasa adalah sarana satu-satunya yang
efektif untuk detoksinasi racun yang menumpuk di dalam tubuh. Puasa
membersihkan saluran pencernaan secara sempurna dari bakteri-bakteri selaam
satu minggu puasa. Proses detoksinasi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan
racun yang menumpuk pada jaringan tubuh melalui air liur, getah lambung, getah
kuning, dan getah pankreas, usus, mucus, air seni, dan keringat. Kadar getah
dan tingkat keasamannya jauh berkurang dengan berpuasa.
Dr. Muhammad Said al-Buthi mengatakan,
‘Puasa dapat mencegah penumpukan zat-zat beracun yang berbahaya seperti asam
pada air seni, serta fosfat amoniak dan magnesia pada darah, serta
dampak-dampanya, yaitu penumpukan racun pada sedi dan kandung kemih, dan
mencegah penyakit rematik.
Berbagai penelitian medis membuktikan
bahwa puasa sehari itu dapat menghilangkan ampas dan racun yang mengendap
selama sepuluh hari. Maksudnya, seseorang itu perlu berpuasa 36 hari selama
setahun. Dari sini kita memahami hikmah perintah Nabi saw untuk berpuasa selama
enam hari bulan Syawwal, agar proses detoksinasi itu sempurna.
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Ayyub
al-Anshari, bahwa Nabi saw bersabda, ‘Barangsiapa berpuasa bulan Ramadhan lalu
melanjutkannya dengan puasa enam hari bulan puasa, maka itu seperti puasa
setahun.’
Mengenai perintah Nabi saw untuk puasa
tiga hari setiap bulan (Ayyumul Bidh), pengetahuan modern pada tahun-tahun
terakhir menemukan bahwa bulan pada hari ke-13, 14, dan 15 itu mengakibatkan
peningkatan sensitifitas syaraf dan ketegangan psikologis hingga tingkat yang
dapat membuat seseorang gila.
Manfaat puasa yang lainnya adalah memberikan ketenangan jiwa. Menurut Imam Barakat Abdullah ba’lawiy Al-hadad, puasa memiliki ruh (jiwa) dan bentuk. Bentuk dari puasa adalah menahan diri dari makan, minum, dan bersetubuh mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari yang disertai dengan niat. Sedangkan ruh dari puasa adalah menahan diri dari melakukan perbuatan dosa dan perbuatan haram, serta mengerjakan amalan fardhu dan sunnah.
Mukjizat
Kedelapan: Berbuka dengan Kurma
Dengan demikian, orang yang berpuasa tidak hanya menjalani bentuk puasa, tetapi harus memiliki ruh dari puasa yang dilakukannya. Karenanya, puasa yang dilakukannya akan diterima oleh Allah Subhanahu Wata'ala dan menjadikannya termasuk orang-orang yang memiliki jiwa yang suci. Sebab, orang-orang seperti itulah yang dapat mengontrol jiwa dan perilakunya.
Dengan kemampuan ini, secara otomatis orang yang terbiasa berpuasa akan mampu mengendalikan diri dan jiwanya. Ia akan merasakan kedamaian dan ketenangan hidup di dunia dan akan mendapatkan pahala surga yang terbaik di akhirat.
Jiwa yang tenag adalah jiwa yang terbebas dari dosa dan maksiat. Sebaliknya, orang-orang yang terbiasa melakukan dosa dan maksiat akan terganggu jiwanya. Sebab, jiwa setiap manusia tidak menghendaki jasadnya melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah Subhanahu Wata'ala.
Hal ini dapat kita lihat pada sabda Rasulullah Saw yang menjadikan jiwa sebagai salah satu ukuran perbuatan dosa. Rasulullah Saw bersabda:
“Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka jika masalah itu dilihat orang lain” (HR. Muslim).
“Kebaikan adalah akhlak terpuji, sedangkan dosa adalah apa yang meresahkan jiwamu serta engkau tidak suka jika masalah itu dilihat orang lain” (HR. Muslim).
Kekuatan jiwa untuk menilai baik buruk suat perkara, sangat mudah dimengerti jika kita menyadari bahwa asal jiwa atau ruh manusia adalah dari Allah Swt. Oleh karena itu, jiwa manusia tidak akan menerima perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan syari’at Allah Subhanahu Wata'ala.
Kurma Basah |
Rasulullah saw sering berbuka dengan
kurma basah. Kalau tidak ada, maka beliau berbuka dengan kurma kering. Kalau
tidak ada, maka beliau berbuka dengan air putih. Ini adalah petunjuk terbaik
bagi orang yang berpantang makan selama berjam-jam. Karena gula dalam kurma itu
membuat orang merasa kenyang, karena ia dicerna dengan cepat dan sampai ke
darah dalam beberapa menit, serta memberi tubuh kekuatan yang diperlukan untuk
menjalankan aktivitas rutinnya. Tetapi seandainya seseorang berbuka dengan
makan daging, dan roti, maka dibutuhkan waktu yang lama untuk mencernanya dan
mengubahnya menjadi gula, seseorang tidak merasa kenyang.
Kurma Kering |
Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim:"Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.
Allah Swt telah menciptakan tubuh manusia dengan penuh
kesempurnaan. Di dalam tubuh kita ada sistem pengatur energi yang sanagat
canggih. Jadi, apabila terjadi hal-hal yang menyebabkan keseimbangan tubuh
terganggu, tubuh akan mulai bereaksi dengan cepat.
Reaksi ini terus terjadi untuk mengembalikan keseimbangan
tubuh seperti semula. Oleh karena itu, jika tubuh merasakan kekurangan glukosa,
maka tubuh akan segera bereaksi untuk menghasilkan glukosa dari sumber lainnya.
Dalam keadaan tidak ada pembakaran dalam tubuh dan mulai
merasa kekurangan energi, mendorong otak untuk bereaksi. Menurut Dr. Bahar
Azwar, rangsangan otak memaksa kelenjar pankreas mengeluarkan glukagon. Ia
membakar glikogen yang tersimpan di hati menjadi glukosa. Namun, bila glukosa
yang dihasilkan belum tercukupi, dimulailah pembakaran lemak di dalam tubuh.
Dari proses tersebut banyak manfaat dan dampak positif yang
akan dirasakan tubuh. Kesediaan glukosa dalam otak pun menjadi seimbang. Jadi,
otak pun akan tetap berjalan normal sekalipun tubuh kekurangan makanan. lebih
lanjut, Dr. Bahr Azwar menegaskan bahwa pada saat tidak ada asupan makanan ke
dalam tubuh, usus akan beristirahat.
Saat usus beristirahat, sari makanan akan berkurang. Jadi
beban darah yang membawanya akan berkurang. Itu sebabnya, darah yang ada dalam
otak, tidak perlu lagi dikerahkan untuk membawa sari makanan dari dalam usus. Ketika
itulah pikiran akan merasa tenang dan segar.
Inilah fakta-fakta ilmiah yang tersebar dalam berbagai buku dan penelitian medis yang menegaskan manfaat dan keuntungan Ibadah puasa:'
1. Ibadah puasa adalah sarana pencegahan dari sejumlah penyakit dan gangguan kesehatan yang timbul akibat kebiasaan makan berlebihan dan berkesinambungan sepanjang tahun tanpa pernah berhenti.
2. Ibadah puasa merupakan sarana terapis untuk beberapa penyakit ganas dan kronis.
3. Ibadah puasa mampu membangkitkan kinerja seluruh proses vital yang berlangsung di dalam tubuh, meningkatkan performanya. Puasa pun meremajakan komponen-komponen sel dasar dan energi yang tersimpan di dalamnya sehingga lebih kuat dan lebih mampu menghadapi hal-hal yang berat atau keadaan damrat di saat tubuh mengalami pasokan makanan yang sedikit atau tidak mendapatkan pasokan selama sekali dalam jangka waktu tertentu.
4. Ibadah puasa menjadi pengontrol dan penekan gejolak sek- sual yang membara, terutama di kalangan ramaja dan anak muda.
5. Ibadah puasa tidak memberatkan atau menyulitkan tubuh. Gejala memberatkan yang dirasakan secara ilusif (termasuk lapar) sebenarnya hanyalah karena menyalahi kebiasaan dan jam makan.
6. Ibadah puasa merangkum dua proses anabolisme dan kataolisme sekaligus dalam satu waktu, sehingga ia bisa memenuhi pasokan glukosa sebagai satu-satunya bahan bakar untuk sel otak dan sebagai bahan bakar utama seluruh jaringan lainnnya.
20 Bukti Ilmiah Puasa Terhadap Kesehatan Manusia
1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme
Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk
dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan
terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan
berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi
glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan
protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan
tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial
lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada
starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar,
sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan,
fungsi hati masih aktif dan baik.
2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam
penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak
meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia
Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel
darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel
darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan
orang yang tidak berpuasa.
4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh
Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak
berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan
hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya
harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah
penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau
komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui
Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu
menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika
Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan
kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi
butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa
Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari
Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa
komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan
Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler
ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan
panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin
(EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio
arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total,
low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density
lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah
Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang
ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan
kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis
S / D.
7. Penurunan glukosa dan berat badan
Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran
of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa
tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas
rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein
(VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa
Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan
yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL
dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan
pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi
atau respon kelaparan biokimia.
8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok
Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh
pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium
dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh pada hormon virgisteron
Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi
gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi
penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan
harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan
peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang
besar untuk tetap pada kondisi subur.
10. Bermanfaat Bagi Jantung
Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat
perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa
Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan
protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi
saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi
peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian
"chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh
terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol,
melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut
tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel
Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam
asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh
terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk
memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat
mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka.
Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya
untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam
hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang
lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam
ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif
meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis
urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu
hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam
puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat
memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah
prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh
Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan
limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak
berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru
menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1
dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit
jantung dan pembuluh darah.
14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup
jangka panjang
Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat
puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam
tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan
dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan
salah satu rahasia hidup jangka panjang.
15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma
Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki.
Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron,
prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir
kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma
melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua
testis.
16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok)
atau rematoid arthritis
Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah
pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau
rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral
(netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan
kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan
penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki.
Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang
kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon
tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon
testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan
kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa
hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya
18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna
Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu
penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar
65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian
lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi
kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan
muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan
sesama manusia
Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan
penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan
komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan
psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa
adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali
dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan
puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik
keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah
secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini
akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.
20. Menurunkan adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi
rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi
peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan
memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer,
meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan
menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga
menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah.
Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh
darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah
menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan ramadhan bermanfaat
sangat luar biasa bagi tubuh manusia. Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan
bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu
tubuh manusia. Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini
bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar
teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara
ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum
muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat
dalam kesehatan manusia.
Begitulah Artikel Puasa dalam Pandangan Ilmiah kami... semoga bermanfaat
Begitulah Artikel Puasa dalam Pandangan Ilmiah kami... semoga bermanfaat
0 comments:
Post a Comment