Friday, 10 April 2015

Segala Sesuatu diciptakan Berpasang-pasangan, Benarkah?

سُ‍‍بْ‍‍ح‍‍َ‍انَ ‌الَّذِي خَ‍‍لَ‍‍قَ ‌الأَ‌زْ‌و‍َ‍‌اجَ كُلَّهَا‌ مِ‍‍مَّ‍‍ا‌ تُ‍‍نْ‍‍بِتُ ‌الأَ‌رْ‍‍ضُ ‌وَمِنْ ‌أَن‍‍فُسِهِمْ ‌وَمِ‍‍مَّ‍‍ا‌ لاَ‌ يَعْلَم‍‍ُ‍ونَ


 “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” [Yaa Siin 36:36]
الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ مَهْدًا وَسَلَكَ لَكُمْ فِيهَا سُبُلًا وَأَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِّن نَّبَاتٍ شَتَّىٰ
"Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan Yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an. Dan Dia telah menurunkan dari langit air maka Kami keluarkan dengannya berpasang-pasangan dari tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam (warna dan rasa)" ( Thaahaa[20] : 53 ) 
Al Qur’an yang berulang-ulang menyebut adanya pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan, juga menyebut adanya pasangan dalam rangka yang lebih umum, dan dengan batas-batas yang tidak ditentukan.

Kita dapat mengadakan hipotesa sebanyak-banyaknya mengenai arti hal-hal yang manusia tidak mengetahui pada zaman Nabi Muhammad. Hal-hal yang manusia tidak mengetahui itu termasuk di dalamnya susunan atau fungsi yang berpasangan baik dalam benda yang paling kecil atau benda yang paling besar, baik dalam benda mati atau dalam benda hidup. Yang penting adalah untuk mengingat pemikiran yang dijelaskan dalam ayat itu secara rambang dan untuk mengetahui bahwa kita tidak menemukan pertentangan dengan Sains masa ini.

Meskipun gagasan tentang “pasangan” umumnya bermakna laki-laki dan perempuan, atau jantan dan betina, ungkapan “maupun dari apa yang tidak mereka ketahui” dalam ayat di atas memiliki cakupan yang lebih luas. Kini, cakupan makna lain dari ayat tersebut telah terungkap. 

Seorang Ilmuwan Inggris, Paul Dirac, yang menyatakan bahwa materi diciptakan secara berpasangan, dianugerahi Hadiah Nobel di bidang fisika pada tahun 1933. Penemuan ini, yang disebut “parité”, menyatakan bahwa materi berpasangan dengan lawan jenisnya: anti-materi. Anti-materi memiliki sifat-sifat yang berlawanan dengan materi. Misalnya, berbeda dengan materi, elektron anti-materi bermuatan positif, dan protonnya bermuatan negatif. Fakta ini dinyatakan dalam sebuah sumber ilmiah sebagaimana berikut:
 
“…setiap partikel memiliki anti-partikel dengan muatan yang berlawanan … dan hubungan ketidakpastian mengatakan kepada kita bahwa penciptaan berpasangan dan pemusnahan berpasangan terjadi di dalam vakum di setiap saat, di setiap tempat.”
  
 Jadi jelas makna segala sesuatu diciptakan secara berpasangan tidak hanya bermakna kiasan saja,namun secara harfiah,memang berpasangan. Seandainya tidak diciptakan seperti ini,maka kehidupan tidak akan ada.karena energi yang terdapat pada setiap partikel berasal dari pasangannya tersebut.hal ini juga menyiratkan adanya pasangan dari  segala hal di alam ini.kalau ada materi dan anti materi,maka seluruh materi jelas memiliki pasangannya.artinya ada dunia lain yang merupakan pasangan dari dunia yang kita tempati ini.dunia yang berbeda dimensi dengan dunia yang kita tinggali sekarang.dunia yang sama seperti dunia kita namun segala sesuatu didalamnya merupakan kebalikan dari dunia yang kita tinggali sekarang.
 
Kemudian pada tahun 1932,Seorang Professor di California Tech,yaitu Carl Anderson,membuktikan kebenaran prediksi Dirac mengenai adanya anti matter.Ketika menyelidiki partikel sinar kosmik dalam sebuah cloud chamber,Anderson melihat jejak jejak yang ditimbulkan oleh “sesuatu yang berarus positif,dan memiliki massa yang sama dengan electron”
 
Setelah menyelidiki selama setahun,Anderson menyimpulkan bahwa jejak jejak yang dilihatnya sebenarnya adalah anti electron.masing masing muncul bersamaan dengan electron yang terjadi karena dampak benturan sinar kosmik dalam cloud chamber.
Anderson menyebut anti elektron tersebut sebagai “Positron", karena arus positifnya.karena penemuan ini,akhirnya
Anderson juga berhasil mendapatkan hadiah Nobel pada tahun 1936.anti partikel,sebagaimana yang keberadaannya pernah diprediksi oleh Paul Dirac kini merupakan kenyataan ilmiah.
Dan dari segala buah-buahan Dia menjadikan padanya berpasang-pasang dua..( Ar-Ra’d : 3 )
Buah adalah produk terakhir dari sistem pembiakan tumbuh-tumbuhan berperingkat tinggi. Peringkat sebelum menjadi buah adalah bunga, yang mempunyai organ jantan dan betina (benang sari dan ovula), Apabila debunga di bawa ke bunga, ia menjadi buah, yang mana buah ini akan ranum dan membebaskan bijinya. Oleh itu semua buah-buahan menunjukkan adanya organ jantan dan betina; sepertimana fakta yang diterangkan dalam Al-Qur’an.

Dalam spesis-spesis tertentu, buah boleh terjadi dari bunga yang tak disenyawakan (buah dari jenis parthenocarpic), contohnya pisang, sebahagian jenis nenas, buah teen, oren, anggur, dll. Jenis-jenis ini juga mempunyai ciri-ciri jantina jelas/pasti.

Banyak sekali ayat-ayat dalam Alquran yang menerangkan suatu objek secara berpasangan. Misalkan, Allah SWT selalu merangkai kata hidup dan mati dan mengulangnya dalam Alquran sebanyak 145 kali. Perbuatan baik dan buruk diulang sebanyak 167 kali. Allah menyebut dunia dan diikuti dengan pasangannya akhirat sebanyak 115 kali. Allah juga menyebut malaikat dan setan sebanyak 88 kali, faedah dan kerugian sebanyak 50 kali, kesusahan dan kesabaran sebanyak 114 kali, laki-laki dan perempuan sebanyak 24 kali, musibah dan syukur sebanyak 75 kali, dan seterusnya.
  
Dalam Tafsir Al Jalalain juga disebutkan bahwa segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan seperti adanya laki-laki dan perempuan. Ada pula langit dan ada bumi. Ada matahari dan ada rembulan. Ada kemudahan dan ada kesulitan. Ada musim panas dan ada musim dingin. Ada manis dan ada masam. Ada cahaya dan ada kegelapan. 

Alquran juga sering kali menyebutkan fenomena kosmologi yang berpasang-pasangan, seperti langit dan bumi (al-sama’ wa al-ardh), malam dan siang (al-lail wa an-nahar), musim dingin dan musim panas (asy-syita’ wa ash-shaif), dunia dan akhirat (ad-dunya wa al-akhirah), surga dan neraka (al-jannah wa an-nar), alam gaib dan alam nyata (al-gaib wa asy-syahadah). Istimewanya, penyebutan pasangan-pasangan ini disebutkan dalam jumlah yang sama dalam Alquran.

Untuk menerangkan mengenai bahwa semuanya diciptakan berpasang-pasangan, dalam Al-Qur’an pun semua objek disebut secara berpasang-pasangan, seperti misalnya kata hidup dan mati, baik dan buruk, dunia dan akhirat, malaikat dan setan, rugi dan untung, tampan dan cantik, laki-laki dan perempuan, siang dan malam, kesemuanya disebutkan berulang-ulang dalam Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa semuanya memang diciptakan berpasang-pasangan.


ION POSITIF DAN NEGATIF
Ilmuwan yang pertama kali menemukan Ion adalah fisikawan Jerman, Julius Elster dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899. Ion adalah atom yang bermuatan negatif atau positif. Atom tersusun dari netron yang muatannya netral, proton yang positif dan elektron yang negatif. Netron dan proton ada di bagian tengah yang merupakan inti atom, sedangkan elektron berputar mengelilingi inti atom pada tempat orbitnya (tingkat energi).

Jumlah muatan positif dan negatif pada atom adalah sebanding, sehingga atom tidak memiliki muatan. Tapi, karena sesuatu sebab, beberapa elektron dapat meninggalkan atom (elektron ini disebut elektron bebas). Jika atom kehilangan elektron bebas, ia berubah menjadi ion positif. Sebaliknya, akan menjadi ion negatif jika ia menerima elektron bebas. Ion-ion ini tidak stabil dan cenderung mencari gandengan untuk berikatan.
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Dan dari tiap-tiap sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan Agar kamu mengingat akan kebesaran Allah.. ( Az-Zaariyaat : 49)
Ayat ini merujuk kepada benda-benda selain dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Ia mungkin juga merujuk kepada fenomena seperti kuasa elektrik di mana atom yang mengandungi elektron dan proton, yang masing-masing mempunyai caj negative dan positif.

Semua ini menunjukkan secara jelas bahwa fakta ini tak mungkin diketahui secara ilmiah pada abad ke-7, di saat Al Qur’an diturunkan. Wallahu A'lam Bis Shawab

1 comments:

Baca Juga